Pengamat Militer dari Universitas Muhammadiyah Malang Muhadjir Effendy
menilai perbaikan dan up grade alutsista lebih dibutuhkan dari pada RUU
Komcad (Komponen Cadangan). Saat ini alutsista belum memenuhi minimum
essential forces (kekuatan pokok minimum).
Selain itu, kata Muhadjir, RUU Komcad (Komponen Cadangan) mungkin
pembahasannya tidak terlalu sulit. Namun penerapannya membutuhkan banyak
anggaran.
"Dari pada anggaran yang besar hanya untuk membahas dan menerapkan RUU
Komcad, alangkah baiknya jika anggaran digunakan untuk memperbarui
alutsista," katanya, Sabtu, (25/5).
Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat dunia, ujar
Muhadjir, baru bisa memenuhi 30 persen dari kekuatan pokok minimum yang
dibutuhkan. "Sebaiknya pemerintah lebih mendahulukan mengejar target
minimum kekuatan pokok agar postur militer semakin kuat," ujar dia.
Alutsista yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan, terang Muhadjir,
antara lain peningkatan jumlah pesawat tempur, penambahan jumlah radar,
serta peningkatan kualitas radar. Saat ini radar sangat terbatas
jangkauannya, bahkan radar tidak bisa hidup 24 jam, hanya mampu bertahan
12 jam.
"Daya deteksi radar juga rendah, untuk mendeteksi pesawat tempur biasa
saja tidak bisa. Apalagi mendeteksi pesawat siluman," kata Muhadjir.
Negara sebesar Indonesia, ujar Muhadjir, seharusnya memiliki kapal
induk, kapal angkut pesawat, dan pangkalan mobile di laut. Sehingga
pengawalan tidak hanya dilakukan di darat saja, tetapi juga di laut.
Di darat, kata Muhadjir, alutsista juga sangat terbatas. Indonesia tidak
punya pengembangan artileri, tidak memiliki rudal, juga tidak memiliki
roket yang punya hulu ledak.
Seharusnya Indonesia tidak membandingkan diri dengan Malaysia atau
Singapura dalam militer, tapi India, Cina, dan AS. Penduduk dan luas
wilayah Indonesia hampir menyamai negara-negara tersebut.
"Jika militer memiliki kekuatan yang handal, termasuk dengan alutsista
yang baru dan canggih. Maka rakyat akan bangga, musuh akan takut, dan
kawan akan segan,” kata Muhadjir.
Sumber : REPUBLIKA
No comments:
Post a Comment