Sejak kasus perseteruan polisi dan tentara merebak di media, saya
mengamati beberapa teman yang berprofesi sebagai tentara dan polisi.
Kebetulan memang dil lingkungan saya tinggal, kebanyakan berprofesi
sebagai tentara dan polisi.
Hampir
sebagian besar polisi yang saya temui mengungkapkan analisis yang
sama, santun, dan cenderung persuasif : ciri khas orang sipil. Berbeda
dengan rekan-rekan dari TNI yang cenderung agresif dan meledak-ledak
Bahkan karena saking jengkelnya, ada beberapa unek-uneknya yang
tertumpah dalam status facebook.
Sebagai contoh, saat kasus penyerangan mapolsek OKU, ia menulis status #Jangan bangunkan macan tidur hai saudara muda. Atau saat penyerangan LP Cebongan ia menulis status #Jiwa Korsa TNI harga Mati. Dan masih banyak lagi yang bernada membela korps khas sikap tentara.
Namun yang paling menarik “diskusi
diam” saya dengan salah seorang rekan TNI melalu pesan singkat BBM.
Bisa jadi ia ingin menunjukkan bahwa institusinya benar-benar bersih dan
tidak terlibat dalam kasus yang menghebohkan tanah air ini. Pesan
pertama yang dikirim ke saya yakni link bantahan anggota
kopassus tentang keterlibatan mereka (akun idjon Djanbi). Seperti
diketahui akun itu menyatakan menolak dengan tegas keterlibatan
Kopassus, dia justru menuduh institusi POLRI berada dibalik peristiwa ini.
Saya hanya memberi jempol sebagai balasannya. Namun saya membaca link kiriman itu. Saya beranggapan info itu biasa saja dan bukan data yang valid. Dalam jagad maya sesorang bebas menebar informasi apa saja. Bisa jadi itu sebagai psiwar untuk memojokkan pihak lain, dan tentu saja kebenarannya sulit dipertanggungjawabkan.
Saat
tim investigasi mengumumkan hasil penelusurannya, bahwa memang anggota
kopassus terlibat, saya mengirim link berita dari koran republika,
dengan harapan ia teringat dengan kiriman pesannya dulu. Dia
tidak menanggapi, namun beberapa jam setelahnya ia mengirim link berita
dukungan rakyat Jogja terhadap tindakan kopassus. Sekali lagi saya
kasih jempol.
Yang terakhir ia mengirim pesan berisi ungkapan prajurit Kopassus yang kecewa terhadap kenyataan yang terjadi. Menarik untuk disimak, berikut isi pesannya:
Inilah Ungkapan kami Prajurit Baret Merah yang Kecewa dgn knyataan yg trjadi,..
1. “Kami di paksa mengaku“
Kita di korbankan demi jabatan kawan,.
Kami sedih,,,,mulai sekarang roh BARET MERAH sudah tiada.
Kau boleh bangga tapi kami kcewa,,,sampai2 demi jabatan, kami sampai di korbankannnnnn
Biar kalian tau aja,kami di paksa dan dikorbankan demi jabatan.
Utk interen,kami semuanya kcewa,
Hari ini kasad mengumpulkan seleuruh pamen,dan pati seluruh indonesia di balai komando cijantung. cijantung.
Jiwa dan hati kami hancur,,,,,,,kami kcewa sama KASAD yg nota bene bapak kami malah mengecewakan kamiiiiiiiiiii,,,,
Demi namanya bersih, karna suatu saat mau duduk di partai, dia mengorbankan anggotanya
2. Agar
di tekankan apabila ada keluarga/saudara/teman yg bertanya ttg masalah
kasus tersebut, diberitahu bahwa kita sbg prajurit kopassus mengaku
terlebih dahulu atau kita memiliki jiwa kesatria.
Sebarkan ke seluruh pers
Ini lah penekanan pimpinan kami.
Kami
di sini sudah pasrah dan siapp klau kami di bubarkan, biar negara
hancur sama preman. Lihat d aceh bendera GAM sudah berkibar, knpa DPR
ngak ngurus GAM. Nnti ujung2nya TNI d jdkan pion2 berperang, demi k
utuhan NKRI..bullsit smua pemerintah NKRI jaman sekarang ini…jd kangen
sm pemerintahan orde baru(pak harto) dmn cr pemimpin yg sm jiwanya sm
pak harto. Mungkin d alam sna, pak harto sedih lihat NKRI jaman sekarang
ini……….
Kami bersumpah tidak akan memilih partai terkorup yang penuh tikus2 berdasi
sumber : kompasiana
No comments:
Post a Comment