Sebanyak 1.000 pasukan bersenjata dari Tawi-Tawi dan Sulu telah menyelinap ke Sabah, wilayah yang diperebutkan oleh Kesultanan Sulu Filipina dengan Malaysia. Pasukan Tambahan itu bergabung dengan pengikut adik Sultan Sulu Agbimuddin Kiram.
Juru Bicara The Moro National Liberation Front (MNLF) Emmanuel Fontanilla mengatakan, pasukan bersenjata tersebut tiba di Sabah dalam kelompok-kelompok kecil untuk menembus blokade kapal Malaysia dan Filipina. Kelompok Tausug (orang-orang Sulu) itu telah mempersiapkan diri untuk melakukan perlawanan sejak pecah peperangan antara Kesultanan Sulu dengan pasukan Malaysia.
"Sebagai informasi, mereka datang dalam kelompok-kelompok kecil," kata Fontanilla dikutip lamanPhilstar, Senin (8/4/2013).
Namun belum bisa dipastikan apakah pasukan tambahan ini bergabung dengan pasukan Sulu di wilayah Lahad Datu atau di wilayah Sabah lainnya. Yang jelas, pekan lalu Kesultanan Sulu pekan lalu mengatakan 100 pasukan bersenjata telah bergabung kembali dengan kelompok Kiram di pinggiran kota tersebut.
Jika benar, maka 100 pasukan itu diduga kuat sebagai bagian dari 1.000 personel tambahan yang menyelinap ke berbagai wilayah Sabah itu.
Juru Bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani pekan lalu mengatakan Kiram telah memanggilnya untuk melaporkan, pendatang baru telah bergabung dengan kelompoknya untuk meneruskan peperangan melawan Malaysia di Lahad Datu.
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment