Khusus untuk Marder 1A3 yang akan dipergunakan oleh Kavaleri TNI AD,
sosoknya akan dimodifikasi dengan bantuan PT Pindad.
Hal ini tidak lepas
dari perjanjian ToT antara Indonesia dan Jerman, dimana Indonesia akan
menerima cetak biru Marder 1A3 secara utuh, yang artinya PT Pindad akan
mampu membuat lini produksi Marder sendiri dari tahap pertama dengan
asistensi dari pihak Jerman.
Tentunya Pindad sendiri membutuhkan bantuan
dari industri strategis lainnya, seperti misalnya PT Krakatau Steel
yang diharapkan mampu mengembangkan logam dengan spesifikasi kekerasan
yang memenuhi armor hardness untuk kebutuhan pembuatan ranpur.
TNI AD sendiri berharap agar PT Pindad mampu mengawal proses
pabrikasi Marder, yang diarahkan sebagai basis dari pengembangan tank
medium. Untuk kebutuhan tersebut, TNI AD sendiri telah melakukan studi
pendahuluan mengenai ketepatan jenis kubah yang akan dipasang, karena
seperti diketahui, ada sejumlah opsi yang tersedia.
Satu yang ditawarkan
saat ini adalah kubah-kanon OTO Hitfact kaliber 105mm yang mampu
menembakkan munisi 105mm APFSDS untuk melawan tank. Namun untuk produk
final yang dipilih, tentunya membutuhkan evaluasi lanjutan.
Sumber : ARC
No comments:
Post a Comment