Jakarta - Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) diminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
untuk merekayasa cuaca. BNPB langsung menindaklanjutinya bersama BPPT
dan TNI dengan mengerahkan Hercules untuk menabur garam di atas awan.
"Targetnya mengurangi 30 persen curah hujan yang akan ke DKI sehingga sangat signifikan, karena kita khawatir hujan tidak terlalu tinggi di daerah gunung dan ada hujan lokal yang tinggi di sini, dan ada rob sehingga terjadi banjir besar seperti tanggal 17 Januari 2013," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif.
Syamsul menyampaikan hal ini dalam acara peluncuran posko Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Base Ops Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2013). Turut hadir dalam peluncuran ini Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto dan Kepala BPPT Marzan A Iskandar.
"Untuk hari ini kita lakukan ke tempat strategi pertama awan yang bisa dijatuhkan di laut, karena menurut informasi air masih cukup penuh di daratan. Jadi saya berharap hujan untuk kita tahan tidak sampai di Jakarta juga jangan sampai ke daerah lain," tambah Syamsul.
Operasi rekayasa cuaca ini dilakukan mulai hari ini dengan sebuah pesawat Hercules yang akan mengudara selama tiga jam di langit Jakarta dengan membawa 14 ton garam, dipiloti oleh Mayor TNI AU Roni Armanto.
"Pelaksanaannya dimulai hari ini 26 Januari 2013 hingga 25 maret 2013, dan diperpanjang kalau diperlukan dengan anggaran Rp 13 miliar," ujar Syamsul.
"Upaya ini kita lakukan dengan pesawat Hercules, dan cassa di sana, dan mengoperaskan 25 unit ground based generator. Jadi kita harapkan operasi ini mampu mengurangi resiko sampai 30 persen," tutup Syamsul.
Sebelumnya BNPB mendapati surat dari Jokowi pada tanggal 17 Januari 2013 yang berisi permintaan rekayasa cuaca di langit Jakarta untuk meminimalisir penyebab banjir. BNPB langsung bergerak membawa TMC bersama BPPT dan TNI menerapkan teknologi anak bangsa sejak 2006 ini dari Palembang ke Jakarta.
sumber : detiknews
"Targetnya mengurangi 30 persen curah hujan yang akan ke DKI sehingga sangat signifikan, karena kita khawatir hujan tidak terlalu tinggi di daerah gunung dan ada hujan lokal yang tinggi di sini, dan ada rob sehingga terjadi banjir besar seperti tanggal 17 Januari 2013," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif.
Syamsul menyampaikan hal ini dalam acara peluncuran posko Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Base Ops Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2013). Turut hadir dalam peluncuran ini Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto dan Kepala BPPT Marzan A Iskandar.
"Untuk hari ini kita lakukan ke tempat strategi pertama awan yang bisa dijatuhkan di laut, karena menurut informasi air masih cukup penuh di daratan. Jadi saya berharap hujan untuk kita tahan tidak sampai di Jakarta juga jangan sampai ke daerah lain," tambah Syamsul.
Operasi rekayasa cuaca ini dilakukan mulai hari ini dengan sebuah pesawat Hercules yang akan mengudara selama tiga jam di langit Jakarta dengan membawa 14 ton garam, dipiloti oleh Mayor TNI AU Roni Armanto.
"Pelaksanaannya dimulai hari ini 26 Januari 2013 hingga 25 maret 2013, dan diperpanjang kalau diperlukan dengan anggaran Rp 13 miliar," ujar Syamsul.
"Upaya ini kita lakukan dengan pesawat Hercules, dan cassa di sana, dan mengoperaskan 25 unit ground based generator. Jadi kita harapkan operasi ini mampu mengurangi resiko sampai 30 persen," tutup Syamsul.
Sebelumnya BNPB mendapati surat dari Jokowi pada tanggal 17 Januari 2013 yang berisi permintaan rekayasa cuaca di langit Jakarta untuk meminimalisir penyebab banjir. BNPB langsung bergerak membawa TMC bersama BPPT dan TNI menerapkan teknologi anak bangsa sejak 2006 ini dari Palembang ke Jakarta.
sumber : detiknews
No comments:
Post a Comment