Satuan-satuan tempur di TNI, terutama TNI Angkatan Darat terus
berbenah.
Selain mendatangkan Meriam Swagerak Caesar, jajaran satuan
Artileri medan juga berupaya mendatangkan meriam howitser jenis lain.
Tak lagi mengandalkan meriam tua, Satuan Armed kini juga berupaya
mendatangkan meriam LG-1 MK III.
Sebelumnya memang diketahui satuan Armed akan mendatangkan meriam
KH-178 buatan Korea Selatan.
Akan tetapi hasil uji tembak meriam negeri
ginseng tersebut tidaklah memuaskan.
Berbeda ketika TNI menguji meriam
LG-1 MKIII langsung di Perancis.
Hasilnya sungguh memuaskan. Apalagi,
versi terdahulu dari meriam ini, yaitu LG-1 MK II telah lama menjadi
andalan Marinir TNI-AL.
Namun berbeda dengan LG-1 MK II, versi MK III telah mengalami
sejumlah peningkatan. Mirip dengan Meriam Caesar, LG-1 MK III telah
mengandalkan sistem elektronis dalam hal pembidikan dan kontrol tembak.
Dengan demikian, waktu penyiapan meriam hingga peluru pertama terlontar
menjadi lebih singkat.
Satu hal lain yang membuat Armed kesengsem, adalah bobot LG-1 MK III
yang cukup ringan, yaitu hanya sekitar 1,5 ton.
Bandingkan dengan meriam
KH-178 yang berkaliber sama, namun memiliki bobot 4 ton lebih.
Sehingga, penggelaran meriam LG-1 MK III bisa menggunakan helikopter
medium sekelas NBell-412.
Cukup untuk memenuhi requirement satuan Armed
Kostrad, yang mengharuskan mampu penggeseran alutsista secara cepat.
Jika menggunakan pesawat Hercules, sebanyak 4 buah meriam LG-1 MKIII
mampu masuk ke dalam perutnya dan siap diterbangkan ke penjuru
nusantara.
Nilai plus lainnya adalah adanya commonality antara Armed Marinir.
Selain itu, Meriam LG-1 MK III juga bisa menggunakan munisi 105mm lama.
Akan tetapi jika menggunakan munisi "extended range" lansiran Nexter,
maka jarak tembak bisa terdongkrak hingga 17 km. Nah... apakah TNI-AD
jadi menyusul Marinir sebagai pemakai LG-1 Family?
Spesifikasi LG-1 MK III
Bobot : < 1600 kg
Transport : helikopter, air transport (4 canons per C130), air portable, Tarik oleh berbagai varian rantis 4x4.
Gun crew : 5
Waktu turun hingga siap tembak : kurang dari 30 detik
Firing rate : 12 tembakan/menit
Jarak tembak : munisi US M1: 11 km; munisi Nexter OE-LP G3: 17 km
Sumber : ARC
No comments:
Post a Comment