Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku inspektur upacara melakukan pemeriksaan pasukan pada HUT ke-67 TNI di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10). Peringatan HUT TNI tersebut bertema "Dilandasi Profesionalisme, Semangat Juang dan Soliditas TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Wilayah NKRI". (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/Spt/12)
5 Oktober 2012, Jakarta: Dalam upacara peringatan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-67 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/10), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang akan bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan negara hingga 25 tahun ke depan.
“Kita ingin setiap alutsista yang kita beli bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan negara kita saat ini dan 25 tahun ke depan. Kita juga terus melakukan pengadaan alutsista dari dalam negeri. Pengembangan industri pertahanan dalam negeri juga terus kita lakukan, untuk memperkuat kemandirian kita,” ujar Presiden Yudhoyono.
“Di samping itu, untuk kepentingan tertentu, kita juga membangun kerjasama dengan industri pertahanan negara-negara sahabat, dengan skema yang saling menguntungkan. Dengan cara itulah, Insya Allah, dalam beberapa tahun ke depan ini, kita akan menyaksikan hadirnya alutsista TNI yang semakin lengkap dan modern.”
Dalam pengadaan alutsista itu, Presiden Yudhoyono meminta agar prosedur pembelian dapat dipertanggungjawabkan, tidak menyimpang dan tidak mengalami kebocoran.
“Setiap rupiah anggaran pertahanan kita, tidak saja harus bermanfaat namun juga harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.”
Terkait hal itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Taufik Kiemas, yang hadir dalam acara itu memastikan MPR telah meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar tidak ragu-ragu dalam meloloskan anggaran pembelian alutsista TNI.
“Saya sudah bilang pada DPR, kalau soal ideologi dan senjata, kita tidak usah ragu-ragu,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua III Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Mayjen TNI Purn. Sukotjo Tjokroatmodjo menegaskan DPR harus segera mencairkan anggaran untuk pembelian alutsista, karena itu semua menurutnya adalah berasal dari uang rakyat.
“Itu tergantung rakyat, punya uang atau tidak? DPR itu tinggal mengeluarkan, tidak usah pikir-pikir lagi. Semua itu kan uang rakyat.”
Dua pesawat tempur Super Tucano melintas ketika berlangsungnya HUT ke-67 TNI di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10). (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/Spt/12)
Untuk TNI Angkatan Darat, dalam waktu dekat ini akan segera hadir beberapa unit alutsista diantaranya 2 batalion tank tempur utama, kendaraan tempur panser Canon, meriam artileri medan dan pertahanan udara sampai dengan kaliber 155 mm, roket multi laras taktis dan strategis, peluru kendali pertahanan udara, serta sejumlah helikopter serang dan helikopter serbu.
Untuk Angkatan Laut, akan segera hadir antara lain kapal perang Korvet Klas Sigma, kapal selam diesel elektrik, kapal cepat rudal, pesawat patroli maritim dan roket multilaras taktis.
Sementara itu, sejumlah alutsista baru TNI Angkatan Udara adalah pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, helikopter full combat SAR, sejumlah pesawat angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, pesawat tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Sumber: VOA
5 Oktober 2012, Jakarta: Dalam upacara peringatan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-67 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/10), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang akan bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan negara hingga 25 tahun ke depan.
“Kita ingin setiap alutsista yang kita beli bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan negara kita saat ini dan 25 tahun ke depan. Kita juga terus melakukan pengadaan alutsista dari dalam negeri. Pengembangan industri pertahanan dalam negeri juga terus kita lakukan, untuk memperkuat kemandirian kita,” ujar Presiden Yudhoyono.
“Di samping itu, untuk kepentingan tertentu, kita juga membangun kerjasama dengan industri pertahanan negara-negara sahabat, dengan skema yang saling menguntungkan. Dengan cara itulah, Insya Allah, dalam beberapa tahun ke depan ini, kita akan menyaksikan hadirnya alutsista TNI yang semakin lengkap dan modern.”
Dalam pengadaan alutsista itu, Presiden Yudhoyono meminta agar prosedur pembelian dapat dipertanggungjawabkan, tidak menyimpang dan tidak mengalami kebocoran.
“Setiap rupiah anggaran pertahanan kita, tidak saja harus bermanfaat namun juga harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.”
Terkait hal itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Taufik Kiemas, yang hadir dalam acara itu memastikan MPR telah meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar tidak ragu-ragu dalam meloloskan anggaran pembelian alutsista TNI.
“Saya sudah bilang pada DPR, kalau soal ideologi dan senjata, kita tidak usah ragu-ragu,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua III Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Mayjen TNI Purn. Sukotjo Tjokroatmodjo menegaskan DPR harus segera mencairkan anggaran untuk pembelian alutsista, karena itu semua menurutnya adalah berasal dari uang rakyat.
“Itu tergantung rakyat, punya uang atau tidak? DPR itu tinggal mengeluarkan, tidak usah pikir-pikir lagi. Semua itu kan uang rakyat.”
Dua pesawat tempur Super Tucano melintas ketika berlangsungnya HUT ke-67 TNI di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10). (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/Spt/12)
Untuk TNI Angkatan Darat, dalam waktu dekat ini akan segera hadir beberapa unit alutsista diantaranya 2 batalion tank tempur utama, kendaraan tempur panser Canon, meriam artileri medan dan pertahanan udara sampai dengan kaliber 155 mm, roket multi laras taktis dan strategis, peluru kendali pertahanan udara, serta sejumlah helikopter serang dan helikopter serbu.
Untuk Angkatan Laut, akan segera hadir antara lain kapal perang Korvet Klas Sigma, kapal selam diesel elektrik, kapal cepat rudal, pesawat patroli maritim dan roket multilaras taktis.
Sementara itu, sejumlah alutsista baru TNI Angkatan Udara adalah pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, helikopter full combat SAR, sejumlah pesawat angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, pesawat tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Sumber: VOA
No comments:
Post a Comment