Pengembangan design tank ini tidak mengacu pada ACV-300 atau
tank-tank buatan Turki lainnya seperti yang disampaikan Kadispen TNI AD
Brigjen Andika Perkasa.
“Sedangkan design-nya tidak merujuk ke tipe ACV-300 tapi di design sendiri oleh PT Pindad dengan mempertimbangkan kebutuhan user (TNI AD),”
Pindad dan FNSS akan merampungkannya dalam Forum Intergrated Planing
Team Meeting. Dari situ juga akan dilakukan riset dengan TNI AD agar
bisa digunakan sesuai dengan kondisi geografis negara Indonesia.
Berat tank medium ini akan berada di kelas 20-25 ton. Kanon yang
digunakan berkaliber 105 mm bukan 120 mm. Dalam road map yang dibuat,
chasis tank ini untuk kavaleri dengan silhouette maximum 2.5 meter.
Chasisnya untuk tank ini, termasuk tinggi turret dan kanonnya. Nah,
yang menarik chasis tank ini dapat dikembangkan menjadi amphibious,
sehingga bisa dipakai oleh marinir Indonesia.
Untuk kerjasama dengan Jerman dalam Transfer of Technology tank,
hingga kini pemerintah masih melakukan pembicaraan. Rencana kerjasama
dengan Jerman akan berkaitan dengan kontrak pengadaan Tank Marder yang
dibuat bersamaan dengan kontrak tank Leopard oleh Kementrian Pertahanan.
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment