Jakarta : Pada peringatan Hari Juang Kartika, TNI akan menggelar pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutista). Ini termasuk Alutista baru yang dipesan TNI AD.
"Akan ada 80 persen alutista yang akan kita beli, kecuali apache, yang cuma dua, MBT Leopard 2A4 42 unit, leopad 2 revolution 62 unit, 1 batalyon plus 1 kompi, Leopard untuk bantuannya lebih dari 15 unit," tutur Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Budiman.
Pernyataan itu disampaikan KASAD ketika ditemui saat gladi resik, Hari Juang Kartika di Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (14/12).
Selain itu, lanjutnya, akan ditampilkan Infanteri Fighting Vehicle (IFV), Marder 50 unit. Satu batalyon atau sekitar 18 unit meriam 155 buatan korea, dua batalyon 155 moutentrack dengan daya jelajah 42 km. Dua batalyon multi launcher astros atau 40 unit asal Brasil dengan daya jelajah mencapai 100 km.
"Akan datang mistral, peluru senjata artileri senjata udara, berupa roket dengann probability kena 96 persen untuk jarak pendek. Juga helikopter 412 sebanyak 16 unit. Kemudian heli serbu 11 unit. Dan dua apache untuk pelatihan penerbangan AD," tutup KASAD.
KASAD: TNI Miliki Alutsista Buatan Lokal
Pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) terus digenjot Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ini termasuk, pengadaan alutsista buatan dalam negeri.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Budiman mengatakan, sebetulnya sudah ada alutsista terbaru buatan lokal, semisal Anoa komodo dan tarantula. Keduanya merupakan buatan Daewo dan PT Pindad.
"Selanjutnya kami sudah melakukan riset dari berbagai hal guna meningkatkan kemampuan alutsista kita," kata KASAD ketika ditemui saat gladi resik, Hari Juang Kartika di Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (14/12).
Budiman mengungkap, persenjatan artileri medan, arhanud dan kavaleri belum bisa terpenuhi karena membutuhkan teknologi dari luar. "Tetapi kita optimis bisa mengejar produksi sendiri," tuturnya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Budiman mengatakan, sebetulnya sudah ada alutsista terbaru buatan lokal, semisal Anoa komodo dan tarantula. Keduanya merupakan buatan Daewo dan PT Pindad.
"Selanjutnya kami sudah melakukan riset dari berbagai hal guna meningkatkan kemampuan alutsista kita," kata KASAD ketika ditemui saat gladi resik, Hari Juang Kartika di Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (14/12).
Budiman mengungkap, persenjatan artileri medan, arhanud dan kavaleri belum bisa terpenuhi karena membutuhkan teknologi dari luar. "Tetapi kita optimis bisa mengejar produksi sendiri," tuturnya.
Sumber : REPUBLIKA
No comments:
Post a Comment