2014 Dimulai Pembangunan System Pertahanan Bawah Tanah Di Monas
Jakarta : Rencana pembangunan sistem pertahanan bawah tanah di kawasan Monas, Jakarta Pusat segera terealisasi. Dijadwalkan pembangunan akan dimulai tahun depan. Selain itu, juga akan dilakukan pemanfaatan daerah pesisir laut di sekitar Marunda, Jakarta Utara sebagai tempat meluncurnya kendaraaan TNI jenis amphibi.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengungkapkan, semua rencana tersebut akan dilakukan mulai tahun depan. Dengan demikian, Jakarta ikut berkontribusi membantu TNI menyediakan lahan untuk pertahanan. "Ini kita akan mulai tahun depan di Monas, akan dibangun basement besar dan lebar, jadi nanti di situ akan berjalan dan digunakan," ujar Jokowi di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).
Ia menyebutkan, ada lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa digunakan untuk peluncuran amphibi. "Di Marunda itu luasnya lebih dari 200 hektar, sebagian wilayah pantainya itu juga nanti bisa digunakan untuk meluncurnya amphibi ke laut. Memang, hal-hal tersebut harusnya sudah kita rancang," kata Jokowi.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Budiman mengakui, rencana tersebut telah dibicarakan antara kedua belah pihak. Bahkan, pembicaraan kepada Jokowi telah dilakukan saat ia masih menjabat sebagai Sekjen Kementerian Pertahanan. Lokasi yang menjadi sasaran adalah pusat-pusat strategis, bisa pusat perekonomian, pemerintahan, perindustrian, dan keuangan,
"Oleh sebab itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan sebagainya yang strategis, maka saya berdiskusi dengan beliau, kalau kita punya basement di bangunan, selayaknya basement ini punya penghubung suatu saat bisa digunakan, termasuk saluran air," lanjut Budiman.
Ia pun merekomendasikan ruang bawah tanah Monas yang akan dibangun sebagai lahan parkir dan lokasi berjualan Unit Usaha Mikro (UKM) juga dilengkapi sistem pertahanan darurat. "Gubernur waktu itu respons dan siapkan termasuk rencana beliau yang bagus untuk pertahanan negara," tandasnya.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengungkapkan, semua rencana tersebut akan dilakukan mulai tahun depan. Dengan demikian, Jakarta ikut berkontribusi membantu TNI menyediakan lahan untuk pertahanan. "Ini kita akan mulai tahun depan di Monas, akan dibangun basement besar dan lebar, jadi nanti di situ akan berjalan dan digunakan," ujar Jokowi di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).
Ia menyebutkan, ada lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa digunakan untuk peluncuran amphibi. "Di Marunda itu luasnya lebih dari 200 hektar, sebagian wilayah pantainya itu juga nanti bisa digunakan untuk meluncurnya amphibi ke laut. Memang, hal-hal tersebut harusnya sudah kita rancang," kata Jokowi.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Jenderal Budiman mengakui, rencana tersebut telah dibicarakan antara kedua belah pihak. Bahkan, pembicaraan kepada Jokowi telah dilakukan saat ia masih menjabat sebagai Sekjen Kementerian Pertahanan. Lokasi yang menjadi sasaran adalah pusat-pusat strategis, bisa pusat perekonomian, pemerintahan, perindustrian, dan keuangan,
"Oleh sebab itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan sebagainya yang strategis, maka saya berdiskusi dengan beliau, kalau kita punya basement di bangunan, selayaknya basement ini punya penghubung suatu saat bisa digunakan, termasuk saluran air," lanjut Budiman.
Ia pun merekomendasikan ruang bawah tanah Monas yang akan dibangun sebagai lahan parkir dan lokasi berjualan Unit Usaha Mikro (UKM) juga dilengkapi sistem pertahanan darurat. "Gubernur waktu itu respons dan siapkan termasuk rencana beliau yang bagus untuk pertahanan negara," tandasnya.
Gedung Tinnggi Jakarta Akan Dipasang Senjata Penangkis Serangan Udara
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman mengatakan pihaknya akan memasang sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) atau Senjata Penangkis Serangan Udara di atas sejumlah gedung tinggi di Jakarta.
"Pada gedung tinggi bisa digunakan.gedung yang ditentukan tempatnya bisa buat rata, sehingga bisa ditempatkan senjata penangkis udara," ujar Budiman dalam acara operasi katarak dan bibir sumbing gratis memperingati hari Juang Kartika di Silang Monas, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Tidak hanya Senjata Penangkis Serangan Udara, diharapkan di gedung-gedung tertentu dapat juga digunakan sebagai zona pendaratan helikopter logistik yang membawa alat berat seperti radar dan sebagainya.
"Sehingga gedung tinggi ini harus dibuat kokoh, bisa dilandasi helikopter radar dan penembakan penangkis serangan udara," tutur Budiman.
Rencana membangun sistem pertahanan di tempat-tempat strategis di Ibukota lantaran DKI Jakarta sebagai pusat dari perekonomian, pemerintahan, perindustrian dan keuangan.
"Jadi perang masa depan tidak seperti dulu, di hutan atau ditentukan di suatu daerah. Oleh sebab itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan perlu dijaga," ucap Budiman.
Dalam rangka mewujudkannya, Budiman mengaku telah melakukan kerjasama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait tata ruang wilayah pertahanan di Jakarta. Tidak hanya di Jakarta, Budiman menjelaskan penempatan alat pertahanan juga dilakukan di beberapa daerah lain dengan menyesuaikan kontur wilayah.
Sumber : BeritaJakarta
No comments:
Post a Comment