Bandung : PT Dirgantara Indonesia segera menyerahkan fuselage atau badan pesawat helikopter EC 725 Cougar
kepada perusahaan patungan Prancis-Jerman-Spanyol, Eurocopter. ”Sejak
tahun lalu kita jadi mitra strategis Eurocopter Perancis.
Disainnya dari mereka, gambarnya dari mereka. Itu nol banget. Lalu kita kerjain komponen dari gambar itu. Kita bikin badan tengah dan buntutnya,” ujar Kepala Komunikasi PT DI Sonny Saleh Ibrahim, di Kantor PT DI, Bandung (23/10/2013).
Disainnya dari mereka, gambarnya dari mereka. Itu nol banget. Lalu kita kerjain komponen dari gambar itu. Kita bikin badan tengah dan buntutnya,” ujar Kepala Komunikasi PT DI Sonny Saleh Ibrahim, di Kantor PT DI, Bandung (23/10/2013).
Rencananya badan pesawat ini yang akan diserahkan pekan ini ke
Eurocopter di Perancis. Selanjutnya, Eurocopter memasang mesin dan
baling-balingnya. “Pengerjaan sekitar enam bulan di sana. Setelah itu
dikembalikan lagi kepada kita. Kita assembly-nya. Setelah beres kita
serahkan pada TNI AU,” jelas Sonny.
Menurutnya helikopter Cougar ini memang dipesan oleh TNI AU. “Mereka
memesan empat buah pada kita. Jadi kita tuh under licensed dengan
Eurocopter. Karena hak ciptanya ada di mereka, cuma kita yang buat
komponennya,” ujar Kepala Komunikasi PT DI Sonny Saleh Ibrahim.
Ketika ditanya berapa nilai proyek empat buat helikopter ini, Sonny
mengaku tidak memegang datanya. “Saya lupa lagi,” katanya. Ditargetkan
empat unit helikopter Couger ini akan selesai akhir 2014.
EC725 Brazil Navy |
Mengenai kerjasama dengan Eurocopter, kemungkinan akan berlangsung
lama. Sebab bukan tidak mungkin helikopter EC725 Cougar dipesan oleh
negara lain. Ia menyebut untuk kembali modal, Eurocopter setidaknya
harus menjual 80 unit.
“Nah kalau ada yang pesan pada mereka, pastinya PT DI terlibat.
Karena kan komponennya kita yang buat. Meski under license, untuk
helikopter ini kita ikut dari nol. Kalau yang lain seperti Superpuma,
itu komponen bukan kita yang bikin,” terang Sonny.
Berdasarkan
press release dari Eurocopter, kontrak kerjasama dengan PT DI meliputi
pembuatan enam helokopter multi-role EC 725, yang diserahkan kepada
TNI AU mulai tahun 2014 berdasarkan kontrak yang ditandatangani bulan
Maret 2012.
General characteristics EC-725
- Crew: 1 or 2 (pilot + co-pilot)
- Capacity: 1 chief of stick + 28 troops or 5,670 kilograms (12,500 lb) payload
- Length: 19.5 m (64 ft 0 in)
- Height: 4.6 m (15 ft 1 in)
- Empty weight: 5,330 kg (11,751 lb)
- Gross weight: 11,000 kg (24,251 lb)
- Max takeoff weight: 11,200 kg (24,692 lb)
- Powerplant: 2 × Turboméca Makila 2A1 turboshaft engines, 1,776 kW (2,382 hp) each
- Main rotor diameter: 16.20 m (53 ft 2 in)
- Main rotor area: 206.1 m2 (2,218 sq ft)
Performance
- Maximum speed: 324 km/h (201 mph; 175 kn) in level flight
- Cruising speed: 285 km/h (177 mph; 154 kn)
- Never exceed speed: 324 km/h (201 mph; 175 kn)
- Range: 857 km (533 mi; 463 nmi)
- Ferry range: 1,325 km (823 mi; 715 nmi)
- Service ceiling: 6,095 m (19,997 ft)
- Rate of climb: 7.4 m/s (1,460 ft/min)
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment