Moeldoko, jenderal yang akan menggantikan Laksamana Agus Suhartono sebagai Panglima TNI, menjamin netralitas militer dalam Pemilu 2014. Ia akan konsen pada program kerja seperti modernisasi alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit.
"Seluruh prajurit dalam pesta demokrasi
memberikan kontribusi terbaik dan ada pada posisi sangat netral, tidak hanya
netral," ujar Moeldoko saat tiba di Kompleks Parlemen Senayan untuk
memenuhi undangan Sidang Paripurna DPR, Selasa (27/8).
Moeldoko mengaku akan konsen melanjutkan program kerja
di lingkungan TNI ketimbang berpikir soal politik. Di antaranya, modernisasi
alutsista, menjaga disiplin personil, dan meningkatkan kesejahteraan prajurit.
Program kerja itu akan ia laksanakan segera setelah dilantik menggantikan
Panglima TNI Agus Suhartono.
Program modernisasi alutsista memang jadi perhatian
Komisi I sebagai pekerjaan rumah bagi Panglima TNI yang baru. Wakil Ketua Komisi
I Tubagus Hasanuddin mengatakan, Jenderal Moeldoko harus memperhatikan sejumlah
item alutsista TNI yang bakal segera didatangkan dari luar negeri.
"Kita akan membeli perlengkapan militer canggih:
peluru kendali dari Perancis, pesawat Sukhoi dari Rusia, kapal selam Korea, dan
helikopter Apache asal Amerika Serikat. Prajurit TNI harus menguasai teknis
penggunaannya, skenarionya untuk perang, dan integrasinya dengan 3 matra yang
ada," kata politisi berlatar belakang tentara ini.
Sumber : Jurnamen
No comments:
Post a Comment