Sejumlah perahu milik warga bersama TNI-AL dan Satgas Perbatasan Marinir
memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan RI di perbatasan Indonesia -
Malaysia, Perairan Ambalat, Kalimantan Utara, Jumat (17/8). Upacara
tersebut berlangsung aman dan lancar meski patroli udara TNI AL sempat
mendeteksi adanya pesawat udara Malaysia yang tertangkap radar di
sekitar perbatasan itu. (Foto: ANTARA FOTO/Fadlansyah/ss/Spt/13)
17 Agustus 2013, Jakarta: Empat kapal perang tergabung dalam Operasi Tameng Hiu 2013 dari jajaran Gugus Tempur Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur TNI AL di Pulau Sebatik mengibarkan bendera Merah Putih serentak di geladak kapal masing-masing, Sabtu.
Selain di geladak-geladak kapal perang TNI AL itu, pengibaran bendera Merah Putih juga dilaksanakan dalam upacara khidmat di menara suar Karang Unarang, di perairan Ambalat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Perairan inilah yang pernah dicoba diklaim Malaysia sebagai perairan teritorialnya namun Indonesia menangkis klaim itu dengan cara lebih menghadirkan eksistensi dan pengelolaan sumber daya setempat.
Salah satunya dengan mendirikan menara suar Karang Unarang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Lagu kebangsaan, Indonesia Raya, serentak berkumandang di perairan itu dari geladak-geladak kapal perang TNI AL itu dan pelataran menara suar Karang Unarang. Personel TNI AL yang hadir mengenakan pakaian kebesaran dinas upacara satu, dengan sarung tangan putih serta pedang bagi perwira.
"Kami melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih secara serentak pada Hari Kemerdekaan Indonesia ini. Empat kapal perang atas air dan satu kapal selam dikerahkan dalam operasi ke garis perbatasan Indonesia dengan Malaysia ini," kata Komandan KRI Sultan Hasanuddin/366, Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto, dari perairan Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Sabtu.
Saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera Merah Putih yang dihadiri segenap masyarakat setempat itu juga disesuaikan dengan tradisi saban hari kemerdekaan Indonesia, yaitu pukul 10.00 waktu setempat.
KRI Sultan Hasanuddin/366, KRI Malahayati/362, dan KRI Cakra/401, bersama dua kapal perang lain TNI AL berada di perairan paling ujung utara Indonesia dengan Malaysia Timur di sisi timur laut Pulau Kalimantan itu sejak beberapa hari lalu.
Masyarakat setempat, bersama personel kepolisian setempat, pemerintahan, dan unsur lain, bersama-sama berdiri dalam barisan upacara pengibaran bendera Merah Putih itu.
"Seusai upacara, kami berlayar lintas atau sailing pass di perairan itu kepada masyarakat yang tidak dapat hadir di geladak kapal-kapal perang ini. Mereka sangat antusias menyaksikan layar lintas ini, bersama-sama kita meneriakkan yel-yel penyemangat," kata Bima.
Beberapa hari lalu, digelar berbagai aktivitas bersama, di antaranya balap perahu ketinting bagi warga setempat, pawai dan marching band keliling kota, bakti sosial dan pembersihan sarana umum, dan beberapa aktivitas lain.
Sumber: ANTARA News
17 Agustus 2013, Jakarta: Empat kapal perang tergabung dalam Operasi Tameng Hiu 2013 dari jajaran Gugus Tempur Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur TNI AL di Pulau Sebatik mengibarkan bendera Merah Putih serentak di geladak kapal masing-masing, Sabtu.
Selain di geladak-geladak kapal perang TNI AL itu, pengibaran bendera Merah Putih juga dilaksanakan dalam upacara khidmat di menara suar Karang Unarang, di perairan Ambalat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Perairan inilah yang pernah dicoba diklaim Malaysia sebagai perairan teritorialnya namun Indonesia menangkis klaim itu dengan cara lebih menghadirkan eksistensi dan pengelolaan sumber daya setempat.
Salah satunya dengan mendirikan menara suar Karang Unarang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Lagu kebangsaan, Indonesia Raya, serentak berkumandang di perairan itu dari geladak-geladak kapal perang TNI AL itu dan pelataran menara suar Karang Unarang. Personel TNI AL yang hadir mengenakan pakaian kebesaran dinas upacara satu, dengan sarung tangan putih serta pedang bagi perwira.
"Kami melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih secara serentak pada Hari Kemerdekaan Indonesia ini. Empat kapal perang atas air dan satu kapal selam dikerahkan dalam operasi ke garis perbatasan Indonesia dengan Malaysia ini," kata Komandan KRI Sultan Hasanuddin/366, Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto, dari perairan Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Sabtu.
Saat pelaksanaan upacara pengibaran bendera Merah Putih yang dihadiri segenap masyarakat setempat itu juga disesuaikan dengan tradisi saban hari kemerdekaan Indonesia, yaitu pukul 10.00 waktu setempat.
KRI Sultan Hasanuddin/366, KRI Malahayati/362, dan KRI Cakra/401, bersama dua kapal perang lain TNI AL berada di perairan paling ujung utara Indonesia dengan Malaysia Timur di sisi timur laut Pulau Kalimantan itu sejak beberapa hari lalu.
Masyarakat setempat, bersama personel kepolisian setempat, pemerintahan, dan unsur lain, bersama-sama berdiri dalam barisan upacara pengibaran bendera Merah Putih itu.
"Seusai upacara, kami berlayar lintas atau sailing pass di perairan itu kepada masyarakat yang tidak dapat hadir di geladak kapal-kapal perang ini. Mereka sangat antusias menyaksikan layar lintas ini, bersama-sama kita meneriakkan yel-yel penyemangat," kata Bima.
Beberapa hari lalu, digelar berbagai aktivitas bersama, di antaranya balap perahu ketinting bagi warga setempat, pawai dan marching band keliling kota, bakti sosial dan pembersihan sarana umum, dan beberapa aktivitas lain.
Sumber: ANTARA News
No comments:
Post a Comment