Karang Anyar • BULAN
puasa tidak dianggap sebagai kendala bagi ratusan prajurit Batalyon
Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 305/Tengkorak - Kostrad.
Pasukan tetap melaksanakan latihan terjun payung dengan daerah penerjunan (drop zone) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, selama dua hari sejak kemarin dan hari ini, Jumat (26/7/2013).
“Justru hal ini merupakan kesempatan baik bagi prajurit untuk melatih dinamika di lapangan, karena situasi pertempuran dapat terjadi kapan saja,” tegas Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak yang sekaligus bertindak sebagai Komandan Latihan, Mayor Inf Kristomei Sianturi, S.Sos, M.Si (Han).
Menurut peraih penghargaan sebagai penulis terbaik di Seskoad pada tahun lalu, latihan terjun ini merupakan agenda wajib yang harus dilakukan oleh setiap prajurit Tengkorak sebagai penyegaran kemampuan secara berkala.
Lebih lanjut alumni Akmil tahun 1997 itu menjelaskan, pelaksanaan terjun payung tersebut menggunakan pesawat Hercules Long Body jenis C-130 dengan ketinggian 1.000 feet dan kecepatan terbang sekitar 120 knot.
Untuk menegaskan komitmennya terhadap kegiatan tersebut, Komandan Batalyon pun ikut serta dalam penerjunan.
Bahkan untuk menambah moril dan semangat prajurit, tidak tanggung-tanggung Komandan Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad Kolonel Inf Bobby Rinal Makmun ikut juga dalam latihan penerjunan itu.
Sesuatu yang langka dilakukan oleh seorang Pamen TNI AD pada level pangkat tersebut. Latihan terjun ini diikuti oleh 680 personel gabungan Yonif Linud 305 dengan Markas Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad.
Sejauh ini, latihan terjun dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar (zero accident). Walaupun pada saat Jam “P” penerjunan pasukan Yonif Linud 305 menghadapi rintangan berupa padatnya peterjun dihadapkan pada terbatasnya area Drop Zone dan kondisi angin yang cukup kencang,.
Namun berkat skill dalam mengemudikan payung dan teknik dalam mendarat, penerjunan berlangsung sukses.
Bagi pasukan tempur yang memiliki keahlian khusus seperti pasukan lintas udara ini, keberhasilan latihan merupakan salah satu kunci bagi kemenangan dalam pertempuran.
Kesuksesan latihan ini kembali menjadi catatan yang membanggakan mengingat beberapa pekan lalu Yonif Linud 305 juga telah melaksanakan latihan bersama dengan US Army Paratroopers 82nd dalam Joint Exercise Garuda Shield-7/2013 dengan baik dan mendapatkan pujian dalam pelaksanaannya.
Pasukan tetap melaksanakan latihan terjun payung dengan daerah penerjunan (drop zone) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, selama dua hari sejak kemarin dan hari ini, Jumat (26/7/2013).
“Justru hal ini merupakan kesempatan baik bagi prajurit untuk melatih dinamika di lapangan, karena situasi pertempuran dapat terjadi kapan saja,” tegas Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak yang sekaligus bertindak sebagai Komandan Latihan, Mayor Inf Kristomei Sianturi, S.Sos, M.Si (Han).
Menurut peraih penghargaan sebagai penulis terbaik di Seskoad pada tahun lalu, latihan terjun ini merupakan agenda wajib yang harus dilakukan oleh setiap prajurit Tengkorak sebagai penyegaran kemampuan secara berkala.
Lebih lanjut alumni Akmil tahun 1997 itu menjelaskan, pelaksanaan terjun payung tersebut menggunakan pesawat Hercules Long Body jenis C-130 dengan ketinggian 1.000 feet dan kecepatan terbang sekitar 120 knot.
Untuk menegaskan komitmennya terhadap kegiatan tersebut, Komandan Batalyon pun ikut serta dalam penerjunan.
Bahkan untuk menambah moril dan semangat prajurit, tidak tanggung-tanggung Komandan Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad Kolonel Inf Bobby Rinal Makmun ikut juga dalam latihan penerjunan itu.
Sesuatu yang langka dilakukan oleh seorang Pamen TNI AD pada level pangkat tersebut. Latihan terjun ini diikuti oleh 680 personel gabungan Yonif Linud 305 dengan Markas Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad.
Sejauh ini, latihan terjun dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar (zero accident). Walaupun pada saat Jam “P” penerjunan pasukan Yonif Linud 305 menghadapi rintangan berupa padatnya peterjun dihadapkan pada terbatasnya area Drop Zone dan kondisi angin yang cukup kencang,.
Namun berkat skill dalam mengemudikan payung dan teknik dalam mendarat, penerjunan berlangsung sukses.
Bagi pasukan tempur yang memiliki keahlian khusus seperti pasukan lintas udara ini, keberhasilan latihan merupakan salah satu kunci bagi kemenangan dalam pertempuran.
Kesuksesan latihan ini kembali menjadi catatan yang membanggakan mengingat beberapa pekan lalu Yonif Linud 305 juga telah melaksanakan latihan bersama dengan US Army Paratroopers 82nd dalam Joint Exercise Garuda Shield-7/2013 dengan baik dan mendapatkan pujian dalam pelaksanaannya.
No comments:
Post a Comment