18 Juni 2013, Lampung, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, selaku ketua High Level Committee (HLC), Selasa (18/6) meninjau pembangunan Kapal Angkut Tank ke-3 proyek Kemhan dan TNI AL di galangan PT Daya Radar Utama Lampung.
Wamenhan didampingi Direktur PT. Daya Radar Utama (DRU) Amir gunawan beserta Irjen Kemhan, Laksdya TNI Sumartono dan rombongan lainnya melihat secara langsung proses produksi Kapal LST yang diperuntukkan untuk mengangkut Main Battle Tank Leopard.
Pada kesempatan tersebut Wamenhan juga menandatangani Berita Acara “Keel Laying” atau peletakan Lunas Kapal Perang dan penekanan tombol menandai awal proses produksi Kapal Angkut Tank yang ke-3. “Keel Laying” Kapal Angkut Tank yang ke 3 ini juga sebagai kelanjutan dari program pembangunan dua Kapal Angkut Tank lainnya yang tengah dibangun di PT. Dok Kodja Bahari Jakarta.
Dalam sambutannya Wamenhan mengatakan kapal ini diproyeksikan untuk mengisi kemampuan pertahanan khususnya kemampuan Alutsista TNI AL dalam rangka modernisasi peralatan militer TNI pada rencana strategis 2010-2014.
Pembangunan kapal ini juga merupakan suatu langkah untuk memodernisasi peralatan militer TNI AL guna mendukung misi pertahanan, memenuhi yang diperlukan oleh TNI seiring dengan perkembangan teknologi militer yang begitu pesat.
Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan tuntutan perkembangan teknologi militer yang ada tersebut lebih ditujukan kepada kendaraan tempur Angkatan Darat yang menjadi kendaraan tempur berat. Oleh karena itu untuk mendukung hasil transportasi teknologi tersebut maka harus memiliki transportasi laut untuk mengangkut kendaraan tempur berat salah satunya melalui Kapal Angkut Tank Berat.
“Sementara ini TNI AL sudah memiliki Kapal Angkut Tank untuk jenis ringan dan medium, namun belum memiliki Kapal Angkut Tank untuk kendaraan tempur Tank berat” Ungkap Wamenhan.
Disamping itu, Wamenhan menjelaskan untuk mengangkut Tank Berat memerlukan suatu spesifikasi tertentu dalam transportasinya. Karena menurut Wamenhan volumenya pun cukup berat, kurang lebih memiliki bobot 62 ton, untuk itu perlu dibangun Kapal Angkut khusus Tank berat.
Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah melihat kemampuan akan bahan baku sampai dengan produksi maka diputuskan pembuatan kapal Angkut Tank ke-3 untuk jenis tank berat dilakukan oleh industri dalam negeri.
Wamenhan menuturkan bahwa HLC mengharapkan pembangunan Kapal Angkut Tank ke-3 dapat dikonsentrasikan secara penuh dalam penyelesaiannya sesuai dengan waktu, kualitas, dapat terpenuhi sesuai jadwal modernisasi sebelum bulan Oktober tahun 2014. Karena jadwal ini juga sejalan dengan pengiriman kendaraan tempur berat Leopard untuk Angkatan Darat sampai ke tanah air.
Sumber: Kemhan
No comments:
Post a Comment