Pembelian sebanyak 60 buah F-35 itu dibandrol sebesar US$ 10,8
Milyar. Jumlah tersebut termasuk 9 mesin cadangan, perlengkapan sistem
perang elektronik dan lain sebagainya. Termasuk juga pelatihan, dukungan
serta manajerial pesawat tersebut untuk jangka waktu 15 tahun ke depan.
Sementara, untuk F-15SE, kontrak diperkirakan mencapai US$ 2,408
Milyar. Pembelian F-15SE ini nantinya melalui skema Direct Commercial
Sales bukanmelalui skema FMS. Termasuk dalam deal ini adalah 60 buah
radar AESA, sniper targeting system, dan berbagai dukungan logistik
lainnya.
Dalam 2 buah notifikasi berbeda itu, disebutkan pula F-35A dan F-15SE
nantinya akan menggantikan F-4 Korsel yang telah lama mengabdi. Dan
uniknya, Amerika menyatakan, pembelian ini tidak akan mengubah
keseimbangan militer di kawasan semenanjung Korea.
Bagi Indonesia, pembelian ini bisa menjadi tanda tanya. Apakah dengan
demikian maka program KFX/IFX benar-benar batal?, atau malah pembelian
ini nantinya akan mendukung program KFX/IFX?. Karena pada awalnya,
dikabarkan alasan Korsel mengadakan program FX-III salah satunya adalah
untuk mengambil teknologi yang ada untuk dicangkokkan pada KFX.
Dengan
kata lain, pada skema ToT di FX-III, maka KFX akan mendapatkan teknologi
yang belum dikuasai baik oleh Korsel maupun Indonesia. Mari kita tunggu
saja kejelasannya.
Sumber : ARC
No comments:
Post a Comment