Agus mengatakan dibutuhkan daya tanggap, ketajaman evaluasi, dan kecermatan dari seluruh perwira hingga unsur satuan terkecil agar kemampuan brigade mumpuni. Setiap hal-hal penting harus menjadi perhatian dan disempurnakan dalam segala sisi.
Kemampuan militer tingkat brigade, lanjut dia, juga dikembangkan beberapa negara. Hal ini sebagai konsekuensi menyikapi perkembangan ancaman dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Kemampuan militer tingkat brigade gabungan dinilai memiliki kemampuan taktis dan strategis serta mobilitas dan daya tempur yang efektif dan efisien guna menghadapi karakteristik ancaman modern di ruang globalisasi yang cenderung mengeliminasi batas negara dalam konteks global village,"tegas dia.
Di sisi lain, lanjut Panglima TNI, penguatan kemampuan militer tingkat brigade gabungan memiliki dimensi politis dalam konteks kerja sama internasional sebab ini berguna untuk penanganan keamanan bersama di tingkat regional.
Karenanya, dia meminta agar peningkatan kemampuan satuan TNI, konsep Latgab TNI harus terus diintensifkan dan dikembangkan melalui skenario operasi militer dari berbagai trouble spots yang diasumsikan terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
"Tentunya intensifikasi tersebut harus dilaksanakan secara bertahap dan bertingkat, baik di lingkup manajemen tempur, taktik dan strategi, maupun penguatan unsur-unsur bantuan lainnya,seperti unsur intelijen, logistik, dan lainnya,"jelas dia.
Memperhatikan kepentingan tersebut, tambah dia, evaluasi dan konsolidasi terhadap pelaksanaan Latgab menjadi hal yang urgen dan esensial. Hal itu guna mendapatkan perspektif yang lebih luas demi penyempurnaan beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik, dan prosedur, serta aspek psikologis dan litbang, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan interoperability brigade gabungan TNI dalam skenario operasi militer.
Di samping itu, penyempurnaan juga untuk memperoleh besaran yang proporsional dan efektif, baik pada aspek personel, alutsista, maupun dukungan administrasi logistik lainnya, guna mendukung konsep pembangunan Minimum Essential Force (MEF).
Komandan Satgas Penerangan Latgab TNI 2012, Letkol Laut (KH) Edys Riyanto, mengungkapkan pelaksanaan latihan lapangan Latgab TNI Tingkat Brigade 2012 dengan sandi Wibawa Yudha berlangsung sejak 26 Oktober hingga 30 November 2012 di Sangatta dan Tarakan, Kalimantan Timur. Latihan itu melibatkan belasan ribu prajurit dengan puluhan alutsista berbagai jenis.
Sebelum penutupan, dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan bagi beberapa aspek terkait, baik doktrin, strategi, taktik, teknik, dan prosedur, serta aspek psikologis dan litbang yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan kampanye militer.
Kasum TNI, Daryatmo, mengatakan perlunya beberapa penyempurnaan baik aspek pengorganisasian, peranti lunak, operasional, dan material. "Jaga terus soliditas dan solidaritas TNI demi tegaknya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,"tegas Kasum TNI.
SUmber : Koran Jakarta
No comments:
Post a Comment