Monday, March 31, 2014

Eurocopter EC 725 Super Cougar: Andalan SAR Tempur Paskhas TNI AU



self protection systems for ec725 caracal-050210yourfile
Peran SARpur (SAR/search and rescue Tempur) atau combat rescue adalah bagian dari kemampuan yang dimiliki Korps Paskhas TNI AU. Saat terjadi kecelakaan yang melibatkan pesawat udara/helikopter, kemudian lagi jika muncul situasi pilot jatuh di behind enemy lines, maka tim penolong harus punya kemampuan SAR dan tempur secara bersamaan. Andalan untuk misi SAR tempur yang paling dominan tak lain adalah helikopter.
TNI AU pun sudah punya pengalaman panjang dalam misi SAR tempur, dukungan ‘jembatan’ udara dalam operasi Seroja menjadi medan pembuktiannya bersama dengan satuan heli lain di lingkungan TNI AD. Dan, belakangan untuk menunjang misi SARpur TNI AU mempercayakan pada heli lawas jenis S-58T Twinpac, SA-330 Puma, dan NAS-332 Super Puma. Kesemuanya tak ada masalah untuk menunjang misi SARpur, namun untuk menyikapi tantangan dan potensi ancaman yang terjadi kedepan, ketiga heli tersebut dinilai menjadi kurang ideal, pasalnya ketiga heli hanya dilengkapi persenjataan konvensional (sebatas senapan mesin dan roket) tanpa bekal perangkat elektronik, sensor, dan navigasi yang menunjang.

50 APC BTR-4 untuk Indonesia

Indonesia Pesan 50 BTR 4 ke Ukraina
Indonesia Pesan 50 BTR 4 ke Ukraina
Ukraina mengumumkan adanya kontrak baru dari perusahaan  “SpetsTechnoExport” untuk pengiriman 50 kendaraan lapis baja APC BTR-4 untuk Angkatan Laut Indonesia. Indonesia merupakan negara kedua yang membeli BTR-4, setelah Irak menandatangani kontrak pasokan 420 BTR-4 tahun 2009 dengan nilai kontrak $457.5 juta.
Di akhir tahun 2014 ini nanti manajemen Spectechnoexport melakukan negosiasi antara Spectechnoexport  dengan perwakilan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut Indonesia, bertempat di Jakarta. Dalam tahap awal Ukraina akan menyediakan 5 unit BTR yang diproduksi oleh  Biro Desain Morozov Kharkiv Machine.

SEKILAS KILO KLAS SUBMARINE type 877K TNI AL

Kapal Selam Kilo Class Proyek 877 EKM
Kapal Selam Kilo Class Proyek 877 EKM
Ngomomg-ngomong soal “Hoax”, saya sengaja memebuat artikel “Hoax” ini mengenai kemampuan Kapal selam Kilo kita yang hasil pengadaaan tahun 2007 lalu. Terserah deh tanggapan para warjager di sini sesuai dengan “azas dan paham keyakinan masing-masing” bagaimana, so saya hanya memberikan sedikit pencerahan saja.
Data KS Kilo kita adalah sebagai berikut: panjang 72,6 meter lebar badan tekan 9,9 meter, sarat kapal 6,6 meter. Tetapi Kilo kita diperpanjang sekitar delapan meter untuk penempatan AIP, air independent propulsion.fuell cell system. Penambahan ruangan yang dipergunakan untuk tangki LOX (liquid oxygen) dan hybrid hidrogen.

Kapal Selam Jerman 'U-Boat' Berkeliaran di Pesisir Asia



Tipe 035

Setelah lebih satu dekade China belum juga menemukan pembeli kapal selam diesel listriknya, akhirnya pada Desember 2013 China sepakat menjual dua kapal selam Tipe 035G kepada Bangladesh yang masing-masing senilai USD 103 juta.

Dalam perjanjian kontrak dengan Bangladesh, Tipe 035G harus dikirimkan dalam waktu paling lama lima tahun. Hal ini mengindikasikan kapal selam yang akan dibeli oleh Bangladesh ini baru akan dibangun. Di sisi lain, China dan Pakistan hingga kini masih mentok dalam negosiasi harga dan syarat untuk penjualan enam kapal selam Tipe 041 China.

Tipe 035G termasuk jenis kapal selam yang murah, karena masih menggunakan desain lama yaitu desain semasa Perang Dunia II. Namun China dengan kegigihan mereka yang khas terus meningkatkan desain dan kemampuan kapal selam ini.

Kemenhan Berencana Order 23 Unit Tank AMX-13 dari PT Pindad



AMX-13 TNI AD

Kemenhan berencana mengorder 23 unit tank ringan retrofit (modifikasi) AMX-13 untuk tahap pertama ke PT Pindad.

"Kami berencana membuat 23 unit untuk pesanan pertama. Namun, kami bakal teruskan karena masih 400 populasi AMX-13 yang harus kita retrofit," ujar Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, saatinspeksi di PT Pindad, Bandung, Rabu, 26 Maret 2013.

Sjafrie yang juga menjabat sebagai High Level Comittee (HLC), komite yang terdiri dari Kemenhan, Bappenas, dan Kemenkeu yang memantau kemampuan PT Pindad dalam memenuhi kebutuhan Kemenhan terkait modernisasi alutsista.

"Saya melihat ada kemajuan, Pindad menampilkan satu prototipe tank ringan AMX-13 yang kita modifikasi teknologinya lebih tinggi daripada sebelumnya," kata Wamenhan.

Wamenhan mengharapkan finalisasi pesanan pertama itu pada 5 Oktober 2014 karena merupakan terminasi dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Satuan Infanteri Mekanis : Potret Ujung Tombak Baru Elemen Pemukul TNI AD


Satuan Infanteri Mekanis : Potret Ujung Tombak Baru Elemen Pemukul TNI AD


24 February 1991, D-day Operation Desert Storm:
Berkekuatan 25.000 prajurit, 240 unit tank tempur utama M1 Abrams, 95 unit heli serbu dan serang , 230 unit kendaraan tempur M2/M3 Bradley, dan 8.000 unit kendaraan lain dari berbagai jenis, Divisi Infanteri Mekanis ke-24 memulai kampanye Operation Desert Storm dengan menyerang pangkalan udara di Talil dan Jabbah. Disana, Div. Infanteri Mekanis ke-24 sudah ditunggu oleh Divisi Infateri ke-37 dan 49 AD Irak, plus satuan Pengawal Republik, Divisi Infateri Mekanis Nebukadnezar dengan total kekuatan 28.000 personel, 200 tank, dan 300 kendaraan lapis baja ringan. Pertempuran seru pecah dan ditandai duel tank sengit antara satuan kavaleri berat M1 Abrams melawan elemen lapis baja divisi Nebukadnezar yang dilengkapi dengan tank T-72, T-62, dan T-55. Tidak ketinggalan satuan batalyon infanteri mekanis yang dilengkapi dengan IFV Bradley bergerak sangat cepat memotong jalur suplai logistik pasukan Iraq, dan berhasil merebut 2 pangkalan udara penting di kedua kota tersebut. Di tanggal 28 Februari 1991, secara total Divisi Infanteri ke 24 berhasil menghancurkan 420 tank dan kendaraan lapis baja Iraq, lebih dari 1000 unit artileri dari berbagai jenis dan menawan lebih dari 5000 personel AD Iraq.

Prolog diatas mengilustrasikan secara sederhana betapa penting peran Infanteri Mekanis dalam mengubah wajah peperangan darat modern di era abad 21 ini. Konflik seperti perang Libanon dan perang Iraq juga diwarnai oleh pertempuran yang melibatkan unit infateri yang didukung secara ketat oleh kendaraan tempur lapis baja pengangkut pasukan maupun kendaraan tempur yang berfungsi untuk memberikan bantuan tembakan.



TNI Mulai Latih Calon Pilot Helikopter Apache


TNI mulai melatih pilot yang akan menerbangkan helikopter serang Apache sebagai salah satu kesiapan sebelum kedatangan alat tempur asal Amerika Serikat itu pada 2017.
TNI Mulai Latih Calon Pilot Helikopter Apache

"Delapan Apache keseluruhannya baru akan tiba pada 2017," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman usai kunjungan di Pangkalan TNI Angkatan Darat Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis.

Tahun ini, lanjut dia, para pilot yang akan menerbangkan heli tempur tersebut akan dilatih bekerja sama dengan Amerika Serikat.


Untuk latihan tersebut, Indonesia akan memperoleh pinjaman heli. "Ini kan heli canggih, jadi harus dilatih dahulu," katanya.

Jika telah tiba di Indonesia, kata dia, heli tempur yang menjadi bagian dari penguatan alat utama sistem pertahanan tersebut akan ditempatkan sebagian di Natuna.

`Psywar`, TNI AD Tempatkan Helikopter Canggih Apache di Natuna



Untuk melengkapi kekuatannya, TNI Angkatan Darat membeli 8 helikopter canggih, Apache AH-64 E dari Amerika Serikat. Kepala Staff Angkatan Darat, Jenderal Budiman mengatakan, salah satu penempatannya adalah di Natuna.

Umumnya, penggunaan Apache sering dilakukan di lokasi darat. Lalu, apa fungsinya di Kepulauan seperti Natuna?

Menurut situs www.army-technology.com, Helikopter Apache AH-64 E menggunakan Small Tactical Terminal (STT) KOR-24 yang menghasilkan terminal radio frekuensi sangat tinggi (VHF/UHF). Selain itu dengan sensor elektro-optik dan inframerah (EO/IR) pilot Apache bisa menghadapi atau melakukan serangan terhadap kapal kecil.

"AH-64E memiliki kemampuan diagnostik mandiri,  instrumen data Link-16, dan radar  Longbow yang diperbarui," demikian tuliswww.militaryaerospace.com yang dikutip Liputan6.com, Minggu (30/3/2014). Heli itu juga punya kemampuan menyerang.

Saat dihubungi, Kadispen TNI AD, Brigjen Andika Perkasa mengatakan, penempatan helikopter canggih ini fungsinya untuk menjadideterrent effect terhadap gangguan kedaulatan NKRI. Untuk jumlah yang akan ditempatkan di Natuna ditentukan sebelum Apache tiba di tanah air.

Pramono Bantah Pembelian Leopard Tidak Sesuai Geografis Indonesi

 : Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo angkat bicara, membantah kritik Presiden ketiga RI BJ Habibie soal pembelian tank Leopard oleh bekas kesatuannya itu. Dia berpendapat penilaian Habibie tak tepat.

"Kalau Pak Habibie bilang tank Leopard keberatan berton-ton dan nggak ada jembatan yang mampu dilalui tank ini, saya tanya semenjak tank itu datang ke Indonesia apa ada jembatan yang ambruk?" ujar Pramono di Jakarta, Jumat (28/3/2014). Sebelumnya, Habibie mengatakan, tank Leopard tak cocok dengan karakteristik Indonesia.

Pembelian 116 tank Leopard bekas dari Jerman terjadi saat Pramono menjabat KSAD. Sejak tank-tank itu tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, dibawa ke Mako Kopassus di Cijantung, dan kemudian dipamerkan di Kemayoran, Pramono mengaku langsung memeriksa apakah ada jembatan yang ambruk karena dilewati Leopard.

Batalyon 413 Akan Menjadi Batalyon Mekanis

 : Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman menyatakan, posisi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan regional ASEAN maupun internasional sangat strategis. Sehingga, negara-negara super power merasa butuh berkawan dan menjalin kerjasama dengan Indonesia, karena di kawasan ASEAN kekuatan TNI sangat besar.

"Kasad Inggris secara khusus datang ke Indonesia dan saya sebagai Kasad dua kali diundang Kasad AS, karena mereka ingin berkawan dan menjalin kerjasama. Sekarang ini ada delapan negara besar yang menjalin kerjasama militer dengan Indonesia, yaitu Amerika Serikat, Australia, Rusia, Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Selatan, Jepang dan New Zealand. Inggris sendiri sejauh ini belum bekerjasama tetapi sudah berkawan," ujarnya kepada wartawan, seusai memberi pengarahan di depan 600-an prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 413 Bremoro, di markas Mojolaban, Solo, Jumat (28/3/2014) siang.

Dalam kaitan hubungan kerjasama militer tersebut, menurut Jenderal Budiman, sekarang bukan lagi zamannya negara super power mendikte Indonesia.

TNI Segera Bangun Shelter Sukhoi Di Natuna

 : Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Ranai, Letkol (Pnb) Andri Gandy, mengatakan pangkalan Udara TNI AU Ranai akan segera diliengkapi dengan jet tempur cangih, Sukhoi. Untuk itu di pangkalan ini akan segera dibangun shelter Sukhoi di hanggar barat Lanud Ranai.  

“Pembangunan Shelter Sukhoi ini sebagai pangkalan pendukung operasi TNI AU di Natuna,” sebut Andri Gandy di Ranai, Kamis (27/3).

Shelter ini, kata Gandy, untuk memungkinkan pergelaran pesawat tempur dan dijadikan home base di Lanud Ranai. Sehingga pesawat Sukhoi tetap berada di Lanud Ranai, jika setiap saat diperlukan.

Saat ini Lanud Ranai sendiri sudah dilengkapi beberapa fasilitas seperti lampu runway, lampu taxiway, emergency, radio TNI AU primary dan secondary hingga lampu tower. Jika sebelumnya bandara ini belum bisa beroperasi di malam hari, tetapi saat ini sudah bisa dioperasikan dan sudah dilengkapi radar yang terintegrasi.

"Setidaknya dalam kurun waktu dekat, bandara Lanud Ranai bisa sekelas Batam. Walau panjang landasan saat ini masih 2,5 kilometer, sementara Batam sudah tiga kilometer,” ujarnya.

Arrival of 3 Killers Which Equips Kilo Submarine of Vietnamese Navy



First and second submarines of Vietnamese Navy : HQ-182 Hanoi and HQ-183 Ho Chi Minh (photo : tuoitre)

Six Vietnamese Navy's Kilo 636.1 will not equipped with   VA-111 Shkval super  torpedo as people have speculated previously.


Kilo Vietnam will not use super torpedo compartment VA-111 Shkval as previously rumored. Instead, in 2009, Vietnam has decided to buy two types of Russian anti-submarine torpedoes, anti-ship 53-65 and anti-submarine torpedoes TEST 71.

The information above has been Research Institute Stockholm International Peace (SIPRI) revealed on 17/3.

According to SIPRI, the two torpedo  53-65 and TEST 71 will be combined with the type of anti-ship cruise missiles 3M-54 Klub to form a trio of powerful offensive weapon for the diesel-electric submarines of the Vietnamese Navy's Kilo 636.1 submarines.

All three main weapons on this Kilo Vietnam have been ordered since 2009 as part of a deal to buy six Kilo-class submarines, and are expected to be completed in 2016.


PT Tesco Serahkan Dua LCU untuk LPD TNI AL



LCU 24 meter produksi PT Tesco Indomaritim (image : Defense Studies)

Peresmian Landing Craft Utility (LCU) KRI BJM-592 dan KRI BAC-593

Peresmian Landing Craft Utility (LCU) untuk melengkapi di dua KRI jenis Landing Platform Dock (LPD) yang berada di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yakni KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593, dilaksanakan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (27/3). Peresmian tersebut ditandai dengan penyerahan berupa miniatur LCU dari PT. Tesco Indomaritim Bapak Yamin kepada Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksamana Muda TNI S.M. Darojatim, dilanjutkan pertukaran cendera mata dan acara potong tumpeng.

Pangkolinlamil dalam sambutannya mengatakan, bahwa produk Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Landing Craft Utility (LCU) ini dinantikan kehadirannya untuk memperkuat sekaligus menambah kekuatan dari unsur KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. Penambahan jumlah dan modernisasi alutsista memang sangat kita butuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas  TNI Angkatan Laut serta Kolinlamil pada khususnya.

DND Looking at Improved and Enhanced Versions of HAWK SAM

Hawk medium range SAM (photo : pdff)

MANILA (PNA) -- The Department of National Defense (DND) is looking at the possibility of acquiring improved and enhanced versions of the Raytheon MIM-23 HAWK (Homing All the Way Killer) surface-to-air missiles (SAMs).

The HAWK is a US medium range SAM.

The DND stated that acquisition of this weapon aims to protect the country from air threats its shore-to-ship missile (SSM) launchers which it is planning to acquire for the Philippine Army at P6.5 billion.

The SSM project consists of 12 launchers, trailers and tracking systems and missiles that could be fired to hit naval or sea targets.

It will be carried out through “limited source bidding", a process where certain companies are invited to submit bids for the program.

The HAWK is capable of intercepting and destroying any hostile aircraft, drone, or rocket that may be sent to incapacitate or disabled the Army's SSM system.

Monday, March 24, 2014

PT AIU Unveils 6x6 Military Truck




                           6x6 military truck from PT Alam Indomesin Utama (all photos PT AIU)

Alam Indomesin Utama, PT (AIU) showing it's 2nd Model of 6x6 Transport Truck. Side by side w/ new rocket launcher, this truck using the same Mercedes Engine. PT AIU build this truck from scratch, from nothing to something.


Panglima Evaluasi Penempatan Tank di Perbatasan



  Jakarta :  Persoalan keamanan akan berkorelasi dengan kesejahteraan. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan penguatan keamanan tak akan berarti jika kesejahteraan di perbatasan tak ditingkatkan.

"Kita semua bersepakat bagi masyarakat perbatasan yang perlu dititikberatkann adalah persoalan kesejahteraan, infrastruktur untuk membuka keterisolasian, dan meningkatkan akses pendidikan serta kesehatan," kata Moeldoko seperti dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (20/3).

Panglima menambahkan persoalan keamanan tak akan muncul jika masyarakat di perbatasan sejahtera. "Saya kira sektor ekonomi harus menjadi concern kita di perbatasan, bukan masalah keamanan," katanya.

Meski begitu, TNI saat ini terus mengevaluasi pengenai penguatan pertahanan di perbatasan, khususnya perbatasan Indonesia dengan negara lain. Untuk alat utama sistem senjata (alutsista) misalnya, TNI berencana mengevaluasi penempatan alutsista di perbatasan. "Contohnya, penempatan tank di sana mungkin perlu kita lihat kembali apakah perlu ada penyesuaian atau tidak. Saat ini kita sedang evaluasi," kata Panglima.

Opini : Tabah Sampai Akhir

Analisis : Adakah yang salah dengan semboyan kesatuan Hiu Indonesia ini. Jawabnya tentu tidak.  Bahkan jika kita melihat perjalanan pasukan dan alutsista kapal selam kita itu sepanjang setengah abad ini maka sebutan Tabah Sampai Akhir (Wira Ananta Rudira) itu memang layak disandang.  Karena sepanjang setengah abad itu, sejak tahun 70 an hanya 2 kapal selam yang menjaga laut luas republik ini dengan satu pergantian generasi.
 

 
Serah terima jabatan pergantian generasi kapal selam itu dilakukan tahun 80 an.  KRI Bramastra dan KRI Pasopati buatan Rusia tak mampu lagi meneruskan langkahnya lalu diganti dengan kapal selam dengan teknologi bagus pada dekade itu yakni KRI Cakra dan KRI Nanggala buatan Jerman.  Khusus untuk KRI Pasopati agar tidak terkubur bersama jaman maka jasadnya diabadikan sebagai monumen kapal selam di Surabaya.
 

 
Hampir 40 tahun perjalanan Cakra Class malang melintang.  Selama kurun itu tak pernah ada pertambahan kekuatan.  Dan  selama itu pula tidak pernah ada keluhan dari awak Hiu Kencana dalam menjalankan tugas mulianya mengawal tanah air tercinta.  Karena dalam menjalankan tugas semboyan itu melekat di hati mereka, tabah sampai akhir.

Wednesday, March 19, 2014

China Masuk Empat Besar Negara Pengekspor Senjata

 BEIJING  : Menurut laporan SIPRI, Cina sekarang menjadi eksportir senjata keempat terbesar dunia, menggantikan posisi Perancis. Jerman ada di peringkat ketiga, posisi teratas Amerika dan Rusia.

Cina kini menggantikan posisi Perancis sebagai penjual senjata keempat terbesar dunia, demikian menurut laporan SIPRI yang berkedudukan di Swedia. Selama lima tahun terakhir, penjualan senjata global naik 14 persen.


Kini Cina menguasai 6 persen pangsa ekspor senjata dunia, sedangkan Perancis 5 persen. Posisi teratas statistik penjualan senjata untuk periode 2009-2013 masih diduduki oleh Amerika Serikat, yang menguasai 29 persen ekspor senjata global, diikuti oleh Rusia, 20 persen, dan Jerman, 7 persen.


Menurut laporan SIPRI, lima negara pengekspor senjata terbesar itu menguasai 74 persen penjualan senjata global.

Potensi “Hedging Nuklir” Indonesia

 JKGR  : Jepang memiliki program nuklir sipil paling maju diantara semua negara yang tidak memiliki senjata nuklir. Menurut NBC News, Tokyo memiliki 9 ton plutonium yang ditimbun di berbagai tempat terpisah di seluruh Jepang,  dan 35 ton plutonium lainnya disimpan di berbagai negara di Eropa. 
Sementara itu, hanya sekitar 5 sampai 10 kilogram Uranium yang dibutuhkan untuk memproduksi senjata nuklir. Jepang juga memiliki tambahan 1,2 ton uranium yang diperkaya dan membangun reaktor penghasil plutonium secara cepat di Rokkasho yang mampu menghasilkan 8 ton plutonium per tahun.
Banyak para ahli meyakini bahwa Jepang, jika mau, bisa menghasilkan senjata nuklir dalam waktu 6 bulan. Beberapa pengamat meyakini bahwa Tokyo sedang mengejar strategi “hedging nuklir”, strategi asuransi penyeimbang bagi kekuatan nuklir China. Jepang sendiri tidak berupaya meredakan kekhawatiran ini. 

H2C Kehadiran Si Badai

Pesawat Tempur Rafale Prancis
  JKGR  : Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan Armee de l’Air atau AU negeri Pakdhe Sarkozy ini.

Sosok pesawat tempur, yang dijuluki Bill Gunston “the most beautiful fighter aircraft ever” , kini sedang menjadi buah bibir di bebagai media publikasi militer, bukan karena segudang prestasi tempur, tapi karena kegagalannya memenangkan kontrak pesanan dari bebeberapa negara sepanjang 3 tahun terakhir. Sebegitu burukkah nasib si Badai ini? Tak adakah keberuntungan yang menaungi si Badai yang baru diproduksi 160 unit ini?.

Ternyata dewi fortuna berpihak pada Rafale, durian runtuh buat Dassault, Thales, dan SNECMA sebagai system vendor utama Rafale. Siapakah yang jadi dewa penolong Rafale?

SIPRI : Impor Senjata Negara Asia Meningkat

Stockholm : Negara Asia Selatan dan Teluk memimpin tren kenaikan impor senjata secara global. Menurut data yang dirilis badan pengawas perdagangan senjata yang berbasis di Swedia, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Senin, 17 Maret 2014, secara keseluruhan, volume transfer internasional senjata konvensional utama tumbuh 14 persen antara 2004-2008 dan 2009-2013.
Volume impor senjata utama India meningkat sebesar 111 persen antara 2004-2008 dan 2009-2013, dan pangsa volume impor senjatanya secara internasional meningkat dari 7 persen menjadi 14 persen. Sementara itu, impor senjata utama Pakistan meningkat 119 persen.

Pemasok utama senjata ke India pada 2009-2013 adalah Rusia (yang menguasai 75 persen impor) dan Amerika Serikat (7 persen). Sebaliknya, impor senjata Pakistan dari AS pada periode yang sama adalah 27 persen. Cina juga merupakan pemasok utama senjata di wilayah ini, yang jumlahnya sekitar 54 persen dari impor senjata Pakistan dan 82 persen impor Bangladesh.

"Pasokan senjata Cina, Rusia, dan AS ke Asia Selatan didorong oleh pertimbangan ekonomi dan politik," kata Siemon Wezeman, peneliti senior dari SIPRI Arms Transfer Program. "Secara khusus, Cina dan Amerika Serikat tampaknya menggunakan pengiriman senjata ke Asia untuk memperkuat pengaruh mereka di wilayah tersebut."

Tuesday, March 18, 2014

PT DI Serahkan Pesawat Patroli Maritim CN235-220

CN235-200M

Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro menerima satu unit pesawat Patroli Maritim Jenis CN 235-220 dari PT Dirgantara Indonesia (DI), Rabu, 12 Maret 2014. Penyerahan pesawat dilakukan saat Gelar Kekuatan Alutsista TNI AL di Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya.

Dalam laporannya, Menhan mengatakan, ini adalah pesawat kedua yang selesai dikerjakan PT DI, yang pertama telah diserahkan Juli 2013 lalu, sedangkan pesawat ketiga dijadwalkan selesai dan diserahkan pada Juni 2014 mendatang.

"Total nilai tiga pesawat ini mencapai 80 juta Dollar AS, penandatanganan telah dilakukan pada 2009 dan tahun ini selesai," kata Menhan.

Penyerahan simbolis berupa miniatur pesawat dilakukan oleh Dirut PT DI kepada Menhan, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Laut.

Eurocopter AS 565 Panther TNI AL



SONY DSC
Setelah tujuh tahun dalam penantian, akhirnya korvet SIGMA class TNI AL mendapatkan pasangan helikopter yang sepadan dan mumpuni. Maklum, sejak kapal SIGMA class TNI AL pertama mulai diterima tahun 2007, andalan helikopter di deck-nya bukanlah jenis yang punya kemampuan AKS (anti kapal selam), yang bisa melepas torpedo. Jangankan berkemampuan AKS, melontarkan rudal anti kapal pun tak bisa dilakukan, yang kebetulan ‘paket’ jodoh SIGMA class TNI AL dipercayakan pada sosok helikopter ringan multi peran, NBO-105 buatan PT. Dirgantara Indonesia.
Peran NBO-105 sebagai kepanjangan mata kapal perang, lebih difungsikan untuk misi intai jarak dekat, SAR (search and rescue), dan penindakan ringan dengan adopsi SMS (senapan mesin sedang) GPMG kaliber 7,62 mm sebagai door gun. Kondisi tersebut kerap membuat pemerhati militer di Indonesia menjadi minder, terutama bila membandingkan dengan helikopter tempur AL Malaysia, AL Singapura, dan AL Australia. Sebagai informasi, AL Malaysia (TLDM) mengoperasikan heli Super Lynx dari geladak frigatnya, sementara AL Singapura (RSN) mengoperasikan SH-60B Seahawk, dan AL Australia (RAN) menggunakan heli serang MH-60R Seahawk Romeo.

Kapal Corvette ‘Penghancur Kapal Induk’ Taiwan


Taipei  : Kehadiran kapal induk di Angkatan Laut China menyebabkan kekhawatiran besar bagi Taiwan. Yang menjadi perhatian adalah semakin meningkatnya kemampuan persenjatan anti kapal permukaan Angkatan Laut China. 

Kemampuan China ditakutkan akan mampu mengusir Kapal Induk AS, hingga kemudian PLAN AF (Kekuatan udara AL China) pada Kapal Induk mereka akan mampu mendekat dan menyerang Taiwan.
 

Pada tahun 2012 Institut Sains dan Teknologi Chung Shan melakukan serangkaian tes rudal anti kapal permukaan varian dari Hsiung Feng III (HF-3).
 

HF-3, yang diperkenalkan pada Pameran Taipei Aerospace and Defense Technology Agustus 2011 sebagai“Penghancur Kapal Induk” adalah rudal supersonik rudal anti kapal berpenggerak roket ramjet dan mempunyai payload 120kg. Jangkauannya antara 130 km hingga 150 km dengan kecepatan maksimal 2 Mach, atau sekitar dua kali kecepatan suara.

Pesawat Tanpa Awak Akan Datang April 2014

Heron UAV akan memperkuat skadron pesawat tanpa awak TNI AU (photo : epa)

Kasau Tinjau Kesiapan Lanud Supadio Naik Status

Kasau Tinjau Kesiapan Lanud Supadio Naik Status Sungai Raya (Antara Kalbar) - Kepala Staf TNI AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia kembali melakukan kunjungan kerja ke Lanud Supadio, sekaligus peninjauan langsung terhadap kesiapan pangkalan udara tersebut yang akan segera dinaikkan statusnya menjadi tipe A.

"Saya ingin melihat langsung sejauh mana kesiapan Lanud Supadio untuk menerima kedatangan skuadron pesawat tanpa awak yang akan segera ditempatkan di sini April nanti," kata Ida Bagus saat melakukan kunjungan kerja di Lanud Supadio, Senin.

Menurutnya, dengan penempatan pesawat tanpa awak tersebut di Lanud Supadio, maka secara otomatis status lanud tersebut naik menjadi tipe A.

"Makanya saya melihat langsung bagaimana kesiapan infrastruktur pendukungnya sekaligus kesiapan personelnya," katanya.

TNI AL Pamer Alutsista Modern di Depan SBY

SURABAYA : Pasukan TNI AL unjuk kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (12/3). Gelar kekuatan terlengkap dan terbesar, serta modern itu dilaksanakan di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung Surabaya, Jawa Timur.

Gelar kekuatan Alutsista itu terdiri dari, 68 unit kapal perang berbagai jenis seperti kapal selam, kapal tanker, Fregat, Korvet, kapal cepat rudal, landing platform dock (LPD), kapal ranjau (buru ranjau dan penyapu ranjau), fast patrol boat (FPB), landing ship tank (LST), kapal patroli cepat, tunda samudera (TS), kapal angkatan laut (KAL), Combat Boat dan Sea Raider.
 
Kemudian 14 unit pesawat udara antara lain, Heli NBell 412 dan NBO 105, serta CN 235, Casa NC 212 dan Bonanza. Selain itu, para prajurit AL Koarmatim ini, juga menampilkan 78 unsur kekuatan Marinir yang terdiri dari Tank BMP 3F, Tank LVT 7A 1, Roket Multilaras RM 70 Grad, Tatra (truk pengangkut amunisi), Opleger (truk pengangkut tank), Taifib dan Denjaka serta perlengkapannya.
 
Terakhir adalah gelar peralatan material khusus dan peluru kendali yang terdiri dari Diver Propulasion Device, Sea BOBS 414, Cheetah, alat penjinak bahan peledak, alat selam, peralatan PARA, pasukan khusus TNI AL dan perlengkapannya, Rudal Yakhont, Torpedo SUT dan Trailer.

Badai Kritik Atas Malaysia

Beijing : Kritik keras kembali ditujukan kepada Malaysia terkait cara mereka menangani hilangnya pesawat Boeing MH370.

Negara itu dituding “menyia-nyiakan“ waktu dan sumberdaya berharga dengan melepas informasi dramatis satu pekan setelah kejadian.

Perdana Menteri Najib Razak sebelumnya mengungkapkan hasil penyelidikan yang mengindikasikan bahwa Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan 370 telah dibelokkan dan terbang beberapa jam setelah dengan disengaja berbalik arah dari tujuan ke Beijing.

Dimulainya pengungkapan setelah sepekan kebingungan dan munculnya berbagai spekulasi, memunculkan pertanyaan tentang kenapa pemerintah Malaysia perlu waktu begitu lama untuk mengungkapkan data terbaru, dan apakah mereka telah melewatkan kesempatan untuk mencegah pesawat itu untuk mengubah arah.

Pencarian hilangnya Malaysia Airlines MH370 telah melibatkan tim dari 25 negara, di laut serta udara,  dan masih belum menemukan keberadaannya, hingga kini. – Reuters

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...